Pemakaian Huruf Kapital Yang Benar Dalam Bahasa Indonesia

Share ilmu - Kita semua tahu bahwa penggunaan Bahasa Indonesia sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Tetapi kita terkadang lupa pemakaian kata-kata yang tepat dalam penulisan terlebih untuk penulisan jurnal ilmiah. Pemakaian yang sering lupa diantara lain pemakaian huruf kapital, pemakaian titik, pemakaian koma, dan masih banyak lagi yang secara tidak sadar kita telah salah menggunakannya.

Pemakaian Huruf Kapital Yang Benar Dalam Bahasa Indonesia

Berikut adalah cara penggunaan huruf kapital yang benar:

1.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Muhammad Fernanda Raihan Fadlika
Anindita Karima Dewi
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
1)      Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
2)      Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
3.       Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”
4.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya
Islam
Alkitab
Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
5.           a.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Baabullah
Haji Muhammad Tamzil
Imam Hambali
Nabi Musa
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Annisa Rizky Madina, Sarjana Ilmu Politik
b.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Presiden.
Terima kasih, Kiai.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.
6.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Joko Widodo
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan
Gubernur Maluku
7.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
8.       a.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
bulan Mei
hari Jumat
hari Galungan
        b.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Paser Penajam Utara
Bukit Bintang
Dataran Tinggi Dieng
Laut Banda
Selat Karimata
Catatan:
1)    Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
mandi di sungai
menyeberangi selat
2)      Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Kudus, batik Lasem, batik Solo, dan batik Yogyakarta.
Murid-murid di sekolah tersebut menampilkan tarian Sulawesi Selatan, dan Sumatra Selatan.
10.   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Dokter Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11.   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Laskar Pelangi.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bobo.
Dia agen surat kabar Kedaulatan Rakyat.
12.   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya
S.E.                        sarjana ekonomi
S.Pd.                      sarjana pendidikan
M.Si.                      sarjana sains
K.H.                       kiai haji
Dr.                         doktor
Prof.                      profesor
13.   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Paman berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Bro!” kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang melihat apa?”
Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
1)      Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
2)      Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bagaimana kabar Anda?
Di mana rumah Anda?

Semoga setelah membaca artikel ini, kita dapat menulis dengan benar terutama pemakaian huruf capital. Terima kasih

Seseorang yang lulus dari SD Negeri 1 Dersalam tahun 2012, lulus dari SMP Negeri 1 Kudus tahun 2015, lulus dari SMA Negeri 2 Kudus tahun 2018, dan lulus Diploma I Kebendaharaan Negara Politeknik Keuangan Negara STAN tahun 2019

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon